(Humas Pandeglang) – Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten A. Bazari Syam meresmikan Wisma Haji Mulyajati di Cikole Pandeglang, Rabu (20/02). Peresmian tersebut dihadiri sekitar 1.200 undangan dan masyarakat. Diantaranya tampak Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Banten Machdum Bachtiar dan para kepala seksi di bidang haji, Kepala Kemenag Kabupaten Pandeglang Endang dan Kasubbag TU beserta para kepala Seksi, Muspika Kecamatan Pandeglang, Dharma Wanita, dan undangan lainnya.
Pemilik Wisma Mulyajati Mulyadhi saat ditemui di sela-sela persiapan peresmian mengungkapkan, wisma yang mulai dibangun bulan Oktober 2018 lalu luasnya sekitar 2.500 meter. Di dalamnya terdapat miniatur Masjidil Haram, Ka’bah, Bukit Shafa Marwah dan Jabal Rahmah.
Pembangunan wisma ini, terang Mulyadhi, dilatarbelakangi oleh keprihatinan minimnya sarana pelatihan manasik yang memadai di Provinsi Banten. “Padahal untuk meraih haji yang mabrur itu selain wajib menguasai syarat dan rukun haji, jemaah juga harus memiliki pemahaman tentang praktek manasik, dan itu harus didukung dengan sarana yang memadai,” jelas Mulyadhi yang asli warga Cikole.
Mulyadhi yang juga pemilik Taman Rekreasi CAS Waterpark berencana akan memberikan akses kepada masyarakat yang memiliki program pelatihan manasik, baik Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), madrasah maupun kelompok masyarakat lainnya untuk menggunakan fasilitas yang disediakan di wisma ini. Untuk kepentingan pengelolaan, pihaknya berencana menarik biaya masuk yang besarannya diperkirakan Rp. 30.000 per-orang.
Kepala Kemenag Pandeglang Endang yang memberikan sambutan dalam peresmian ini menyatakan terima kasih kepada H. Mulyadhi yang telah menginisiasi pembangunan wisma yang baru ada di Provinsi Banten ini. “Mudah-mudahan fasilitas ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan membawa berkah untuk pemilik dan penggunanya,” harap Endang.
Sementara itu Kakanwil Kemenag Provinsi Banten A. Bazari Syam mengapresiasi kerja keras Mulyadhi dalam pengembangan KBIH Mulyajati, termasuk pembangunan wisma ini. “Membuat miniatur itu biasa. Tapi membangun sebuah miniatur yang bisa dijadikan destinasi wisata yang punya kontribusi dalam pengembangan Pandeglang sebagai kota wisata, itu sesuatu yang layak diberi apresiasi luar biasa,” ungkap Kakanwil yang pernah menjabat Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Banten.
Wisma ini menurut Kakanwil, memiliki peranan penting bagi calon jema’ah haji dalam mempersiapkan diri menjalankan rukun Islam kelima. “Persoalan terbesar jema’ah haji kita bukan pada keberangkatan, pemondokan atau fasilitas haji lainnya, tapi masalah paling serius adalah penguasaan manasik jema’ah kita yang kurang baik. Padahal tanpa penguasaan manasik, ibadah haji bisa tidak sah,” tegas Kakanwil.
Usai menggunting pita tanda diresmikannya wisma, Kakanwil beserta rombongan, undangan dan khalayak kemudian menyempatkan diri berkeliling mengitari miniatur-miniatur yang ada di dalam wisma.
Sumber: http://banten.kemenag.go.id/dihadiri-1-200-warga-kakanwil-resmikan-wisma-haji-mulyajati/
Pemilik Wisma Mulyajati Mulyadhi saat ditemui di sela-sela persiapan peresmian mengungkapkan, wisma yang mulai dibangun bulan Oktober 2018 lalu luasnya sekitar 2.500 meter. Di dalamnya terdapat miniatur Masjidil Haram, Ka’bah, Bukit Shafa Marwah dan Jabal Rahmah.
Pembangunan wisma ini, terang Mulyadhi, dilatarbelakangi oleh keprihatinan minimnya sarana pelatihan manasik yang memadai di Provinsi Banten. “Padahal untuk meraih haji yang mabrur itu selain wajib menguasai syarat dan rukun haji, jemaah juga harus memiliki pemahaman tentang praktek manasik, dan itu harus didukung dengan sarana yang memadai,” jelas Mulyadhi yang asli warga Cikole.
Mulyadhi yang juga pemilik Taman Rekreasi CAS Waterpark berencana akan memberikan akses kepada masyarakat yang memiliki program pelatihan manasik, baik Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), madrasah maupun kelompok masyarakat lainnya untuk menggunakan fasilitas yang disediakan di wisma ini. Untuk kepentingan pengelolaan, pihaknya berencana menarik biaya masuk yang besarannya diperkirakan Rp. 30.000 per-orang.
Kepala Kemenag Pandeglang Endang yang memberikan sambutan dalam peresmian ini menyatakan terima kasih kepada H. Mulyadhi yang telah menginisiasi pembangunan wisma yang baru ada di Provinsi Banten ini. “Mudah-mudahan fasilitas ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan membawa berkah untuk pemilik dan penggunanya,” harap Endang.
Sementara itu Kakanwil Kemenag Provinsi Banten A. Bazari Syam mengapresiasi kerja keras Mulyadhi dalam pengembangan KBIH Mulyajati, termasuk pembangunan wisma ini. “Membuat miniatur itu biasa. Tapi membangun sebuah miniatur yang bisa dijadikan destinasi wisata yang punya kontribusi dalam pengembangan Pandeglang sebagai kota wisata, itu sesuatu yang layak diberi apresiasi luar biasa,” ungkap Kakanwil yang pernah menjabat Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Banten.
Wisma ini menurut Kakanwil, memiliki peranan penting bagi calon jema’ah haji dalam mempersiapkan diri menjalankan rukun Islam kelima. “Persoalan terbesar jema’ah haji kita bukan pada keberangkatan, pemondokan atau fasilitas haji lainnya, tapi masalah paling serius adalah penguasaan manasik jema’ah kita yang kurang baik. Padahal tanpa penguasaan manasik, ibadah haji bisa tidak sah,” tegas Kakanwil.
Usai menggunting pita tanda diresmikannya wisma, Kakanwil beserta rombongan, undangan dan khalayak kemudian menyempatkan diri berkeliling mengitari miniatur-miniatur yang ada di dalam wisma.
Sumber: http://banten.kemenag.go.id/dihadiri-1-200-warga-kakanwil-resmikan-wisma-haji-mulyajati/
Komentar
Posting Komentar